BAB
I
PENDAHULUAN
1. 1. SEJARAH MOTOR BAKAR
Sukses pertama kali manusia mengubah energi
panas menjadi energi mekanis telah dilakukan oleh James Watt 200 tahun yang
lalu dengan penemuan mesin uapnya. Pada tahun 1986 Nicholas August Otto mulai
dengan motor pembakarannya yang di kenal sampai sekarang. Motor pembakaran ini
kemudian berkembang dan diadakan perbaikan sehingga bentuknya menjadi lebih
kecil sedangkan tenaganya menjadi besar. Dikarenakan mudah di hidupkan dan
sangat praktis, maka memberikan kemungkinan dapat menggunakan motor pembakaran
ini di berbagai lapangan dengan aneka ragamnya.
Nikolaus August Otto adalah seorang berkebangsaan Jerman yang pada tahun 1876 telah menciptakan mesin/motor dengan pembakaran empat langkah. Suatu jenis mesin yang dipakai jutaan manusia yang dibuat sejak saat itu hingga kini untuk menggerakkan mobil dan kendaraan lainnya.
Proses
pembakaran pada bagian dalam mesin yang diciptakan Otto merupakan suatu hasil
pemikiran yang cermat dan brilian. Mesin jenis ini mulanya digunakan untuk
menggerakkan perahu motor dan sepeda motor.
1. 2. TEORI
DASAR MOTOR BAKAR
Pada
prinsipnya motor bakar bekerja karena adanya energi panas yang diperoleh dari
pembakaran bahan bakar. Energi panas tersebut diperoleh dari siklus kerja dari
motor bakar tersebut.
1.2.1. Motor
Bakar Ditinjau Dari Memperoleh Energy Thermal
1. Mesin
Pembakaran Luar (External Combustion Engine) Pada mesin pembakaran luar proses
pembakaran terjadi di luar mesin. Energy thermal dari gas hasil pembakaran di
pindahkan ke fluida kerja melalui beberapa dinding pemisah. Contoh: mesin uap.
2. Mesin
Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine)Pada umumnya mesin pembakaran
dalam ini disebut motor bakar, karena proses pembakarannya terjadi didalam
mesin motor itu sendiri, sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus
berfungsi sebagai fluida kerja. Contohnya: motor bakar torak dan sistem turbin
gas.Dalam perencanaan ini pembahasan hanya pada motor bakar torak, motor bakar
torak menggunakan satu atau beberapa silinder dan di dalam silinder tersebut
terdapat torak yang bergerak bolak-balik.Motor bakar adalah salah satu mesin
kalor yang bekerja mengubah energi thermal menjadi energi mekanik. Energi
thermal ini diperoleh dari hasil pembakaran antara bahan bakar dan udara didalam
ruang bakar.Gas hasil proses pembakaran ini kemudian digunakan untuk mendorong
piston yang dihubungkan dengan poros engkol melalui perantaraan sebuah batang
penghubung (connecting rod), sehingga gerak translasi dari piston diubah
menjadi gerak rotasi pada poros engkol.
1.2.2 Motor
Bakar Ditinjau Dari Siklus Kerja
1. Motor 2 langkah
Motor
2 langkah adalah motor bakar yang menghasilkan satu langkah kerja atau dua kali
putaran poros engkol setiap siklusnya.
2.
Motor 4 langkah
Motor
4 langkah adalah motor bakar yang menghasilkan dua langkah kerja atau empat
kali poros setiap siklusnya.
1.2.3 Motor Bakar Ditinjau Sistem
Penyalaan
1. Pada motor bensin, proses penyalaan bahan
bakar dinyalakan oleh loncatan bunga api yang terjadi antara kedua elektroda
dari busi, oleh karena itu motor bensin dinamakan Spark Ignition Engine.
2. Pada motor diesel, proses
penyalaannya terjadi karena bahan bakar yang disemprotkan kedalam silinder pada
saat udara bertemperatur dan bertekanan tinggi. Oleh karena itu motor diesel
dinamakan Compression Ignition Engine.
1.2.4 Motor Bakar Ditinjau
Berdasarkan Susunan Silinder
1. Silinder 1 baris
Pada
silinder 1 baris, sumbu dari semua silinder terletak pada sebuah bidang datar.
2. Silinder V
Pada
silinder V, sumbu silinder terletak pada dua bidang yang berpotongan dan sumbu
poros engkol berhimpitan dengan garis potong kedua bidang tersebut.
3. Silinder X
Pada silinder X, dua buah silinder V yang di tempatkan
bertolak belakang dan sumbu poros engkolnya berhimpitan menjadi satu.
4. Silinder Radial
Pada silinder radial, silindernya terletak radial
terhadap sumbu poros engkol. Pada makalah ini penulis membahas tentang motor
bakar bensin.
BAB
II
RUANG
LINGKUP MOTOR BAKAR BENSIN
2.1. Proses Kerja Motor Bakar
Bensin
2.1.1. Motor Bakar Bensin 4 Langkah
Motor
bensin bekerja karena adanya energi panas yang diperoleh dari pembakaran
campuran udara dan bensin. Energi panas tersebut dapat diperoleh dengan cara :
Pada saat torak
bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) terjadilah
penghisapan udara dan bensin dari karburator ke dalam silinder pada saat torak
bergerak ke atas, campuran tersebut dikompresikan akibatnya terjadi tekanan dan
temperatur yang tinggi. Selanjutnya dipercikkanlah bunga api dari busi mengakibatkan
timbulnya energi panas, akibatnya terdoronglah torak ke bawah menekan batang
torak dan menggerakkan poros engkol.
Prinsip
Kerja Motor Bakar Bensin 4 Langkah : Jumlah langkah yang terjadi pada siklus
ini adalah 4 langkah torak dengan 2 putaran engkol dan mesin ini disebut mesin
4 langkah.
Langkah-langkah
siklus motor bensin 4 langkah sebagai berikut :
- Langkah Hisap
Torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB),
katup masuk terbuka dan katup buang tertutup. Campuran udara bahan bakar
dihisap ke dalam silinder. Pada langkah hisap ini poros engkol melakukan
setengah putaran pertama.
- Langkah Kompresi
Torak bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA),
katup masuk dan katup keluar tertutup. Campuran udara dan bensin yang tadi
dihisap, dikompresikan, sehingga tekanan dan suhunya naik pada langkah kompresi
ini poros engkol melakukan setengah putaran kedua.
- Langkah Usaha
Pada saat torak berada dititik mati atas (TMA), katup masuk dan katup
buang tertutup, percikan bunga api keluar dari busi dan mengakibatkan
terjadinya pembakaran campuran udara dan bensin, dan mendorong torak ke bawah.
Pada langkah usaha ini poros engkol melakukan setengah putaran tiga.
- Langkah Buang
Torak bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA).
Katup masuk tertutup dan katup buang terbuka, gas buang terdorong keluar. Pada
langkah buang ini poros engkol membuat setengah putaran yang ke empat.
2.1.2. Prinsip
Kerja Motor Bensin 2 Langkah
Pada
motor bakar jenis ini dalam satu proses pembakaran memerlukan dua langkah
piston dari satu kali putaran poros engkol. Langkah-langkah pada siklus motor
bakar bensin 2 langkah sebagai berikut :
- Langkah Hisap dan Kompresi
Piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA),
lubang pemasukan dan pembuangan terbuka gas baru masuk ke dalam silinder dan
mendorong sisa-sisa pembakaran keluar (membilas ruangan dalam silinder). Disini
sebagian dari gas baru terbuang.
Lubang pemasukan dan pembuangan tertutup, gas baru dipadatkan
(dikompresikan) hingga terjadi tekanan yang tinggi, pada akhir langkah piston
gas baru dinyalakan, di dalam karter di bawah piston, tekanan menurun karena
volume bertambah besar oleh gerakan piston, tekanan menurun karena volume
bertambah besar oleh gerakan piston dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati
atas (TMA) sehingga campuran uap bensin dengan udara masuk dalam karter.
- Langkah Usaha dan Buang
Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB),
katup pemasukan dan pembuangan tertutup, setelah terjadi pembakaran tekanan gas
naik lebih kurang 15 atm, piston didorong menuju titik mati bawah (TMB),
sehingga menghasilkan usaha/ekspansi campuran uap bensin dan udara di dalam
karter dipadatkan.
Lubang pembuangan terbuka, maka gas sisa hasil pembakaran keluar,
kemudian lubang pemsukan terbuka dan gas baru yang bertekanan lebih besar dari
1 atm masuk ke dalam silinder mendorong gas bekas keluar (membilas silinder)
sebagian gas baru ikut terbuang keluar.
2.2. Siklus
Motor Bakar Bensin (Siklus Udara Volume Konstan)
Siklus
yang digunakan dalam menganalisa proses thermodinamika dan kimia yang terjadi
pada motor bakar sebagai berikut:
Gambar
1. Diagram P-V pada siklus Otto
Langkah
0-1 adalah langkah isap, langkah 1-2 adalah langkah pemampatan, garis 2-3
adalah pembakaran secara cepat yang menghasilkan pemanasan gas pada volume
konstan, langkah 3-4 adalah langkah ekspansi gas panas, sedang segmen 4-1
turunnya tekanan secara tiba-tiba karena dibukanya katup buang. Setelah itu gas
dibuang pada langkah 1-0. Asumsi yang digunakan pada siklus seperti pada gambar
di atas beserta penjelasannya adalah sebagai berikut:
1.
Langkah isap (0-1) dan langkah buang (1-0) dianggap
sebagai proses tekanan tetap.
2.
Langkah pemampatan (1-2) dianggap berlangsung secara
adiabatik, karena proses tersebut berlangsung sangat cepat sehingga dianggap
tidak ada panas yang sempat keluar sistem.
3.
Proses pembakaran (garis 2-3) dianggap sebagai
pemasukan (pengisian) kalor pada volume konstan.
4.
Langkah kerja (3-4) dianggap juga berlangsung
adiabatik. Penjelasan sama dengan nomor 2.
5.
Proses penurunan tekanan karena pembukaan katup buang
(garis 4-1) dianggap sebagai pengeluaran (pembuangan) kalor pada volume tetap.
6.
Fluida kerja dianggap gas ideal sehingga memenuhi
hukum-hukum gas ideal.
2.3. KELENGKAPAN
MESIN
2.3.1 Sistem
Pelumasan
Telah
dikatakan bahwa di dalam mesin terdapat bagian-bagian yang bergerak, misalnya
poros engkol piston, batang torak, katup dan sebagainya. Sistem pelumas
dimaksudkan untuk mengeluarkan minyak pelumas ke bagian-bagian mesin yang
bergerak. Sedangkan minyak pelumas sendiri berfungsi :
1. Mengurangi
gesekan dan mencegah keausan;
2. Membantu
mendinginkan bagian-bagian mesin;
3. Memperbaiki
kerapatan antara pistonring dengan dinding silinder;
4. Membersihkan
mesin.
2.3.2. Sistem
Pendinginan
Pembakaran campuran bahan bakar di dalam mesin
menghasilkan gas bersuhu tinggi. Panas yang dihasilkan ini sebagian di pakai
tenaga penggerak. Sebagian hilang dibawa gas buang dan sebagian lagi diserap
oleh bagian-bagian mesin. Panas yang diserap ini harus dibuang untuk
menghindari panas yang berlebihan (overheating), yang dapat pula mengakibatkan
mesin menjadi retak.
Sistem
pendinginan dimaksudkan untuk mengatasi keadaan tersebut. Selain itu juga untuk
mempertahanka suhu yang tetap dalam mesin. Sistem yang digunakan ada 2 cara :
1. Sistem
Pendinginan Udara;
2. Sistem
Pendinginan Air.
3. Sistem Bahan
Bakar
Seperti
diketahui bahwa motor bensin adalah suatu motor yang merubah energi panas
menjadi energi mekanis. Untuk mendapatkan energi panas dibutuhkan campuran gas
yang terdiri dari udara dan bensin. Untuk mendapatkan campuran tersebut maka
dibutuhkan suatu sistem. Sistem tersebut adalah sistem bahan bakar yang terdiri
dari tanki bensin, saringan bensin, pompa bensin, karburator, saringan udara,
intake manifold, exhavst manifols, pipa gas buang dan muffler.
Untuk
merubah energi panas menjadi energi mekanis harus melalui pembakaran, sedangkan
sebelum terjadinya pembakaran udara dan bensin harus dicampur terlebih dahulu,
maka jelaslah bahwa fungsi utama dari sistem bahan bakar adalah untuk mencampur
udara dan bensin.
BAB
III
KOMPONEN
MESIN
3.1. KOMPONEN-KOMPONEN MESIN
3.1.1. Blok Silinder (Cylinder
Block)
Blok
silinder merupakan bentuk dasar dari mesin yang berfungsi sebagai tempat untuk
membuat energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar. Blok
silinder terbuat dari besi tuang, paduan alumunium (allumunium alloys). Pada
bagian luar block silinder terdapat dudukan-dudukan untuk menempatkan kelegkapan-kelengkapan
mesin, seperti starter, alternator, pompa bensin dan distributor.
3.1.2. Silinder
Silinder
berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran
bahan bakar. Torak bergerak bolak balik di dalam silinder untuk merubah energi
panas menjadi energi mekanik, untuk menghindari keausan dan mencegah kebocoran
gas kompresi dan kehilangan panas antara silinder dan torak, maka permukaan
silinder dilapisi dengan Chrome.
3.1.3. Diameter Silinder dan
Langkah Torak
Mesin
dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran diameter silinder dan langkah torak.
Apabila diameter silinder sama dengan langkah torak disebut square engine.
Langkah torak yang lebih kecil dari diameter silinder disebut over square
engine, sedangkan langkah torak yang lebih besar dari diameter silinder disebut
long strote engine. Long strote engine digunakan pada mesin kecepatan rendah
square dan over square engine digunakan pada mesin kecepatan tinggi.
3.1.4. Bak Engkol dan Karter
(Crankcase and Oilpan)
Crankcase
adalah rumah (tempat) untuk menempatkan poros engkol dan berada dibagian bawah
block silinder. Oilpan berfungsi sebagai tempat untuk menampung oli sebelum oli
itu dihisap dan ditekan oleh pompa oli. Oilpan terbuang dari plat baja yang
diproses, pada oilpan diberi sekat-sekat yang berfungsi untuk menjaga tinggi
permukaan oli pada saat kendaraan pada posisi miring atau nanjak dan juga
berfungsi untuk mencegah guncangan minyak pelumas saat kendaraan berhenti
dengan tiba-tiba.
3.1.5. Kepala Silinder
Kepala
silinder berfungsi sebagai tempat untuk ruang pembakaran dan untuk menempatkam
mekanisme katup, bahannya terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium
(allumunium alloys). Kepala silnder dipasangkan pada block silinder yang diikat
dengan baut-baut. Kepala silinder juga berfungsi sebagai tutup silinder,
konstruksi kepala silinder harus kuat karena bekerja pada temperatur dan
tekanan yang tinggi sekali.
3.1.6. Gasket Kepala Silinder
(Cylinder Head Gasket)
Gasket
kepala silinder berfungsi untuk mencegah kebocoran gas kompresi atau
pembakaran, air pendingin dan oli. Gasket kepala silinder terbuat dari tembaga
(Copper), asbestas dan plat baja.
3.1.7. Torak (Piston), Ring Torak,
Batang Torak
Torak
berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari pembakaran campuran
udara dan bensin ke poros engkol melalui batang torak, bahannya terbuat dari
besi tuang atau paduan alumunium.Piston terbuat dari paduan baja dan berfungsi
untuk menghubungkan torak dengan batang torak melalui lubang bushing yang
terdapat di kedua sisi torak.Piston ring berfungsi untuk mengikis kelebihan oli
ke dalam ruang bakar. Piston ring terbuang dari baja tuang atau baja spesial
yang bermutu tinggi.Celah cincin torak (piston ring gap) berfungsi untuk
mencegah patahnya piston ring pada saat ujung-ujung piston ring bersentuhan
karena adanya pemuaian.Celah torak (piston clearance) adalah kerenggangan
(celah) antara torak dan dinding silinder yang berfungsi untuk memberikan
kebebasan pada torak memuai supaya torak dapat bekerja.Batang torak berfungsi
untuk menghubungkan torak dengan poros engkol atau meneruskan tenaga yang
diperoleh torak ke poros engkol. Batang torak terbuat dari baja spesial.
3.1.8. Poros Engkol (Crank Shaft)
Poros engkol
berfungsi untuk merubah gerak bolak-balik torak menjadi gerak putar yang
akhirnya digunakan untuk memutar roda-roda. Poros engkol terbuat dari baja
tuang
3.1.9. Roda Penerus
Roda penerus
befungsi untuk menerima sebagian tenaga yang diperoleh dari langkah usaha dan
memberikan tenaga kepada langkah-langkah yang lainnya. Di bagian luar roda
penerus di lengkapi dengan ring gear untuk perkaitan dengan starter piston.
Roda penerus terbuat dari besi tuang.
3.1.10. Mekanisme Katup
Mekanisme katup
adalah suatu mekanisme pada mesin 4 langkah yang berfungsi untuk mengatur
membuka dan menutupnya katup-katup. Pada tiap-tiap silinder terdapat dua buah
katup, masing-masing katup hisap dan katup buang.
Bagian-bagian mekanisme katup :
- Katup (Valve) berfungsi untuk membuka dann menutup
saluran hisap dan saluran buang. Diameter katup hisap dibuat lebih besar dari
katup buang. Katup terbuat dari baja chrome nikel (nickel chrom steel) yang
mempunyai daya tahan panas yang tinggi.
- Dudukannya katup (valve seat) berfungsi sebagai
tempat duduknya kepala katup dan terbuat dari chrome nikel.
- Pegas katup (valve spring) berfungsi untuk
mengembalikan katup pada dudukannya semula setelah katup bekerja.
- Valve lifler berfungsi untuk memindahkan gerakan
hubungan ke rocker arm melalui push rod. Valve lifter terbuat dari baja tuang.
Bagian dalam valve lifler terdapat dudukan untuk push rod. Bagian luar valve
lifler dibuat halus untuk memudahkan berputar dan bergerak turun naik. Pada
dinding valve lifler terdapat dua buah lubang yang berfungsi untuk pelumasan.
- Push rod berfungsi untuk meneruskan gerakan valve
lifler ke ujung rocker arm. Push rod ini terbuat dari baja.
- Rocker arm berfungsi untuk menekan batang katup
sehingga katup dapat membuka. Rocker arm terbuat dari baja tuang, dibagian
tengah diberi lubang pelumasan. Celah katup (valve clearance) adalah celah
antara rocker arm dan ujung batang katup yang tujuannya agar katup duduk pada
dudukannya yang sempurna.
3.1.11. Poros Bubungan (Camshaft
and cam)
Poros bubungan berfungsi untuk mengatur waktu
membuka dan menutupnya katup-katup. Pada poros bubungan terdapat beberapa
bubungan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya katup, juga terdapat bubungan
untuk menggerakkann pompa bensin dan terdapat gigi-gigi untuk menggerakkan
distributor. Penggerak Poros Bubungan antara lain
- Timing Chain
Timing chain adalah penggerak roda gigi yang mempergunakan rantai
berfungsi untuk memperbaiki efisiensi pemindahan dan untuk menghilangkan
getaran-getaran yang terjadi.
- Timing Belt
Timing belt adalah penggerak roda gigi yang mempergunakan belt/
keuntungannya mengurangi suara hentakan (driving noise). Beltnya terbuat dari
karet yang sangat keras dan tahan terhadap panas, intinya tidak elastis dan
giginya terbuat dari kanvas yang mempunyai ketahanan aus tinggi.
BAB
IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas kita dapat kita
simpulkan pembahasan tentang Teori Motor Bakar Bensin, yaitu :
1. Dilihat dari prinsip kerjanya,
bahwa motor bakar itu terbagi ke dalam 2 macam, yaitu :
- Motor Bakar Bensin 4 Langkah;
- Motor Bakar Bensin 2 Langkah.
2. Motor Bakar bekerja karena
adanya energi panas dari pembakaran bahan bakar.
3. Kelengkapan Mesin terdiri dari :
- Sistem Pelumasan;
- Sistem Pendingin;
- Sistem Pengapian;
- Sistem Bahan Bakar.
4. Komponen Motor Bakar terdiri
dari :
- Blok Silinder;
- Silinder;
- Piston;
- Karter;
- Kepala Silinder;
- Poros Engkol;
- Fly Wheel.
5. Nikolaus August Otto (1832-1891) adalah seorang
penemu berkebangsaan Jerman yang pada tahun 1876 menciptakan mesin dengan empat
dorongan pembakaran, jenis yang dipakai oleh jutaan manusia yang dibuat sejak
saat itu hingga kini.
No comments:
Post a Comment